pages bg right


Rabu, 31 Oktober 2012

Puisi lukaku

Sinaran matamu hadirkan luka
Tak akan pernah bisa terobati
kau tancapkan jarum di hatiku
Teramat sakit ku rasakan
Bintang tak akan pernah bersinar
Bila cinta berakhir pedih
Keindahan kini telah tertutup
Hanya gelap dan sakit
Kau bagi cintamu dengannya
Kau hancurkan tulusnya cintaku
Dimana janjimu dulu
Yang akan selalu setia padaku
Hancurlah sudah kini harapanku
Untuk selalu bisa bersamamu
Kau hancurkan mimpi kita
Yang terlahir dari cinta indah

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Bidadari Impian

Bidadari
Mungkin itu hanya impian
Tapi mungkin juga nyata
Mungkin juga nyata
Mungkin Cuma halusinasiku semata
Tapi mungkin juga realita
Bidadari
Parasmu begitu menawan
Pesonamu penuh kharisma
Hatimu seputih salju
Jiwamu sebening embun pagi
Bidadari
Senyummu begitu menawan
Tutur katamu terdengar merdu
Bagai setetes embun penyejuk kalbu
Bidadari
Kuharap engkau benar ada
Bukan hanya ilusi semata
Sehingga aku bisa kembali jumpa
Denganmu wahai dara penuh pesona

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Rindu


Di sekelip cemasku yang mendalam
Terselip kerinduan yang mendalam
Pada gelisahku yang kian gusar
Cemburu di hatiku mulai terbakar
Cemas dengan ketiadaanmu
Rindu akan kehadiranmu
Gelisah menanti kedatanganmu
Cemburu tak menentu
Duhai kau insan tersayang
Jauh pergimu ke tanah seberang
Menyisakan bayangmu dalam bingkai kenang
Akankah engkau segera pulang ?
Cemasku membias curiga
Cemburuku kian membara
Sedang rinduku mengharap
Semua itu hanya prasangka
Wahai insan tercinta
Bilakah kau rasa apa yang kini ku rasa
Ketika tanpamu waktuku berlalu hampa
Adakah kan datang suatu masa untuk kita kembali bersua…

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Goresan Cinta


Cinta adalah sepasang ikatan
Cinta adalah dua hati yang menyatu
Cinta adalah sebuah kasih sayang
Cinta adalah sebuah kejujuran hati
Yang mampu berada dimana saja
Cinta juga tak bisa terwakili
Cinta tak selamanya harus memiliki
Cinta juga dapat membahagiakan
Dan cinta juga dapat meyakitkan
Seperti halnya dirimu…
Sekiranya tekadmu sudah bulat
Pergilah dengan wajah tersenyum
Namun tinggalkanlah sedikit pesan
Agar aku megerti harus berbuat apa
Agarku bisa mengartikan makna cinta mu
Dan arti kata ketulusanmu
Dan jua arti kata kecewamu
Namun bila kau pergi begitu saja
Berarti cinta yang kau katakan dulu
Dan rindu yang kau ucapkan adalah bohong
Seakan kau menancapkan pisau di jantungku
Yang meninggalkan luka hingga ku mati

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Penantian Cinta


Biarlah ku simpan
Kata cinta yang tak terucapkan
Biarlah ku genggam
Rasa cinta yang semakin mendalam
Dibawah sinar bulan purnama
Saat sang dewi malam bertahta
Ku ikrarkan janji setia
Untuk menantimu selamanya
Tapi…
Mungkin sudah takdirku
Terlahir untuk mencintaimu
Meski ku tak bisa memilikimu
Sampai akhir nafasku
Hanya dirimu yang selalu ku tunggu
Penantian…

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Cinta Sejati


Aku mencintai
Bukan karena engkau seorang bidadari
Aku menyayangimu
Bukan karena engkau seorang ratu
Aku mencintaimu
Karena takdir yang menuntunku
Cinta ini bukan dari mata
Tetapi surga yang telah menentukannya
Aku tulus mencintaimu
Ku tak berharap kau membalas cintaku
Ku persembahkan cinta sejatiku hanya untukmu
Hingga suatu saat Tuhan ‘kan memanggilku

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Sayang

Di keheningan malam ini aku tak dapat tidur
Terdengar derap langkah dalam hati ini…
Sepertinya ada seseorang yang memanggilku
Melambai berharap aku ada disampingnya…
Cinta mengagetkan ku lagi…
Setelah sekian lama, dan ku berfikir
Cermin di wajah sang ayu kembali membayangiku
Dalam derap langkah menusuk kalbu
Mengalunkan melody yang mengisi kekosongan malam…
Mengucapkan salam Cinta pada malam ini…
Mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahunku…
Kan kuingat selalu setiap yang ada pada dirimu, sayang…
Sebab walau kau tak tahu, aku selalu merindukanmu
Dan dalam detak jantung ini ada namamu…
Tak mungkin akan kulupakan sebab kau adalah nafas hidupku
Terima Kasih Sayang…atas segala yang kau beri buatku…
Terimas Kasih…

0 komentar:

Posting Komentar

puisi cinta

Tak terasa kita telah bersama
Kebahagiaan dan kesedihan selalu kita lalui berdua
Aku untukmu dan kau untukku
Hukum itu selalu kita pegang erat-erat
Setiap hembusan nafas selalu menyebutmu
Setiap aliran darah selalu berkata namamu
Siang malam aku selalu membayangkanmu
Tak terasa kita telah bersatu
Semoga tuhan terus memberkati
Hubungan jujur tak kan pernah mati
Aku berjanji untuk setia
Aku yakin kaupun setia

0 komentar:

Posting Komentar

arti dari kata ARCA

Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan, yaitu sarana dalam memuja tuhan atau dewa-dewinya. Arca berbeda dengan patung pada umumnya, yang merupakan hasil seni yang dimaksudkan sebagai sebuah keindahan. Oleh karena itu, membuat sebuah arca tidaklah sesederhana membuat sebuah patung.
Kini di dalam dunia keagamaan Indonesia dikenal tiga macam arca, yakni arca agama Hindu, arca agama Budha, dan arca agama Kristen (terutama Katolik). Agama Islam tidak mengenal arca, karena ajarannya melarang menyembah berhala atau segala figur perwujudan Tuhan.
Dalam agama Hindu, arca adalah sama dengan Murti (Dewanagari: मूर्ति), atau murthi, yang merujuk kepada citra yang menggambarkan Roh atau Jiwa Ketuhanan (murta). Berarti "penubuhan", murti adalah perwujudan aspek ketuhanan (dewa-dewi), biasanya terbuat dari batu, kayu, atau logam, yang berfungsi sebagai sarana dan sasaran konsentrasi kepada Tuhan dalam pemujaan.[1] Menurut kepercayaan Hindu, murti pantas dipuja sebagai fokus pemujaan kepada Tuhan setelah roh suci dipanggil dan bersemayam didalamnya dengan tujuan memberikan persembahan atau sesaji.[2] Perwujudan dewa atau dewi, baik sikap tubuh, atribut, atau proporsinya harus mengacu kepada tradisi keagamaan yang bersangkutan.[1]
Arca tidak selalu ditemukan di dekat sebuah candi. Candi bisa jadi memiliki sebuah arca, namun sebuah arca belum tentu ada dalam sebuah candi. Ada tiga jenis arca berdasarkan kuantitas pemujanya, yakni:
  • Arca Istadewata, yaitu arca yang dimiliki oleh perseorangan, sehingga dapat dibawa kemana-mana.
  • Arca Kuladewata, yaitu arca yang dimiliki oleh sebuah keluarga, biasanya terdapat di rumah-rumah.
  • Arca Garbadewata, yaitu arca yang dipuja oleh banyak orang, dalam hal ini masyarakat.
Tidak seperti patung biasa yang dibuat bebas sesuai keinginan seniman pematungnya, arca dewa-dewi, buddha, bodhisattwa atau makhluk spiritual tertentu memiliki ciri-ciri yang disebut laksana, yaitu atribut atau benda-benda tertentu yang dibawa oleh arca ini yang menjadi cirinya. Laksana sudah disepakati dalam ikonografi seni Hindu dan Buddha.
Berikut ini adalah laksana atau ciri-ciri atribut dewa-dewa atau tokoh spiritual lainnya:
  • Shiwa: Memiliki mata ketiga di dahinya, pada mahkotanya terdapat bulan sabit dan tengkorak yang disebut Ardhachandrakapala, upawita (tali kasta) ular naga, mengenakan cawat kulit harimau yang ditampilkan dengan ukiran kepala dan ekor harimau di pahanya, bertangan empat yang membawa atribut yaitu trisula, aksamala (tasbih), camara (pengusir lalat), dan kamandalu (kendi). Wahana (kendaraannya) adalah Nandi.
  • Wishnu: Mengenakan mahkota agung jatamakuta, bertangan empat yang membawa atribut yaitu chakra (piringan cakram), cengkha (cangkang kerang bersayap), gada, dan buah atau kuncup bunga padma. Wahananya adalah Garuda.
  • Brahma: Berkepala empat pada tiap penjuru mata angin, mengenakan mahkota agung jatamakuta, bertangan empat yang membawa atribut yaitu kitab, aksamala (tasbih), camara (pengusir lalat), dan buah atau kuncup bunga padma.Wahananya adalah Hamsa (angsa).
  • Agastya: Shiwa dalam perwujudannya sebagai resi brahmana pertapa, digambarkan pria tua berjanggut dan berperut buncit, memegang aksamala, kamandalu, dan trisula.
  • Ganesha: Putra Shiwa yang berkepala gajah ini digambarkan bertangan empat dengan tangan belakang memegang aksamala dan kampak, sementara tangan depannya memegang mangkuk yang dihirup belalainya, serta potongan gadingnya.
  • Durga: Istri Shiwa ini sering diwujudkan sebagai Mahisashuramardhini (pembunuh ashura banteng) dengan posisi menindas raksasa banteng. Ia digambarkan sebagai wanita cantik dalam busana kebesaran bertangan delapan atau duabelas dengan memegang berbagai senjata seperti pedang, perisai, parang busur panah, anak panah, chakra, cengkha, dan tangan yang menjambak rambut Mahisashura dan menarik ekornya. Wahananya adalah Singa.
  • Laksmi: Istri Wishnu ini adalah dewi kemakmuran dan kebahagiaan. Digambarkan sebagai wanita cantik dalam busana kebesaran bertangan dua atau empat dengan memegang padma (teratai merah).
  • Saraswati: istri Brahma ini adalah dewi pengetahuan dan kesenian. Digambarkan sebagai wanita cantik dalam busana kebesaran bertangan empat yang memegang alat musik sitar, aksamala, dan kitab lontar. Wahananya adalah hamsa (angsa).
  • Wairocana: Buddha penguasa pusat zenith digambarkan sebagai Buddharupa dalam posisi bersila atau duduk dengan mudra (sikap tangan) dharmachakra mudra atau witarka mudra.
  • Awalokiteswara: Mengenakan mahkota agung jatamakuta yang ditengahnya terukir Buddha Amitabha, bertangan dua atau empat yang membawa atribut buah atau kuncup bunga padma.
  • Maitreya: Mengenakan mahkota agung jatamakuta yang ditengahnya terukir stupa.
  • Prajnaparamita: Dewi kebijaksanaan buddhis ini digambarkan sebagai wanita cantik berbusana kebesaran tengah bersila dalam posisi teratai dengan mudra dharmachakra (memutar roda dharma). Lengan kirinya menggamit batang bunga teratai yang diatasnya terdapat naskah lontar kitab Prajnaparamita sutra.

0 komentar:

Posting Komentar